Teratai
Ajaib dari Negeri Sakura
Antika
Dewi Amanda
Musim
gugur tengah menerbangkan bunga sakura di taman Kirei yang berada disudut Kota
Tokyo. Rambut pirang itu bergerak kesana kemari menutupi wajah merona Tara.
Gadis berusia 13 tahun itu kini tengah menghabiskan masa liburan sekolahnya dengan
berkunjung ke negeri yang terkenal dengan sakuranya yang indah. Tara tengah membaca
buku sejarah kerajaan Jepang, buku itu ia dapatkan ketika mampir ke toko buku
dekat hotel tempat ia dan keluarganya tinggal. Buku yang ia dapatkan itu ternyata rapuh di bagian tengahnya. Ia
sibuk merapikan urutan kertas itu. Tiba – tiba datanglah angin yang kemudian
menerbangkan salah satu halaman buku
yang ia bawa. Tara berlarian mengejar lembaran buku tersebut,karena ia tak memperhatikan
badan jalan kini ia terperosok di semak – semak. Seorang anak laki- laki
seusianya membantunya bangun dan mengambilkan lembaran buku yang tersangkut di
pohon.
“Kamu
baik – baik saja?”,anak laki – laki itu merasa iba terhadap Tara. Kemudian mereka
berkenalan , anak kecil itu bernama Saka.
“Kau
mau mengantarkanku berkeliling?”, Tara meminta kepada anak itu. Kemudian Saka
bercerita panjang lebar mengenai kerajaan yang ada di Jepang. Mereka menaiki
bus kota yang mengantarkan penumpang menuju sebuah kuil kuno yang indah,
disekelilingnya terlihat dupa yang dipasang disana-sini. Aroma sejuk dedaunan
yang hijau menambah segar udara di kuil itu. Mereka memasuki area suci, Saka
menyuruh Tara untuk melepaskan sandal yang ia pakai. Terlihat para biksu tengah
khusuk berdoa menyembah kepada patung Budha yang ada didepannya.
“Tara
kemarilah lihatlah mata air ini,”Saka menggandeng tangan Tara dan segera
mengambilkan seciduk air dari sumur yang dianggap suci oleh orang setempat.
Konon mata air itu tercipta saat naga langit tegah mengeilingi bumi dengan
tubuhnya dan menghujani dunia ini dengan air mata kebahagiaan yang tergambar
dengan adanya hujan. Oleh karena itu sumur yang ada di kuil tidak pernah surut.
Segar merasuki tenggorokannya yang kering sedari tadi. Didalam kuil , mereka menancapkan sebuah dupa kedalam
kuali yang ada di depan patung Budha
tersebut.
“Saka
, itu lukisan apa ?”,Tara menujuk pada lukisan yang menggambarkan seorang
wanita cantik tengah berada dilangit dengan dikelilingi cahaya.
“Dia
adalah Dewi Amaterasu yang artinya Dewi Matahari, ratu dari seluruh kami.”,Tara
kemudian duduk di depannya dan memandangi lukisan yang indah itu , kemudian ia
memejamkan mata, menikmati sejuknya hawa di area tersebut.
Tara
terbangun, ia mengucek matanya kemudian ia membangunkan saka yang tertidur di
sampingnya. Ia merasa tengah berada di sebuah taman, ditengahnya terdapat
jembatan, dan anehnya kini mereka berdua memakai kimono. Mereka terbangun dan
mencoba menyusuri indahnya teluk yang membentang jauh hingga ujung, dikelilingi
bukit hijau dan ditaburi teratai berwarna merah dan putih. Seberkas cahaya
mengundang mereka untuk segera berlari mendekatinya.
“Dewi
? Dewi ? “ Saka seraya bertanya kepada
sosok yang wajahnya tertutup oleh cahaya, namun barang tentu itu seorang wanita
, bajunya ungu bersemu merah ,
menjuntai, tangannya dipenuhi teratai merah dan putih,anggun. Kemudian sosok
itu melemparkan teratai dua warna itu
kepada saka dan tara, lalu lekas pergi. Mereka segera memungut teratai itu, dan
membawanya kembali berjalan. Ditengah perjalanan ia menemukan sebuah kuil,
sangat indah dan mereka merasa
sepertinya tempat ini sudah tidak asing lagi. Mereka melihat patung budha di
tengah ruangan kuil tersebut. Saka mengajak tara untuk sembahyang, mereka
bersujud sebanyak 3 kali. Ketika bangun dari sujud ketiga mereka melihat cahaya
di balik patung budha tersebut,mereka mendekatinya dan menemukan sebuah lubang diantara punggung
patung budha tersebut. Tara mengambil benda bercahaya itu namun ketika terlihat
mereka menjadi sangat silau dan mata mereka menjadi gelap dalam sekejap.
Dahi
Saka tertimpa bunga teratai, ia terbangun dan mendapati dirinya dan tara tengah
berada didepan patung Dewi Amaterasu. Saka lekas mengajak tara menuju patung
budha yang berada ditengah ruangan. Segeralah mereka mencari di tempat seperti
yang ada di mimpi itu. Saka memasukkan tangannya kelubang tersebut , dan
tangannya seperti menyentuh sebuah benda. Benda itu adalah 2 kalung berbentuk teratai
satu berwarna merah dan yang satu berwarna putih, raut bahagia nampak diwajah Saka
dan Tara . Kemudian secara bersamaan mereka memakai kalung itu,blaarr cahaya
terpancar dari kalung mereka berdua. Nampaklah sosok Dewi yang ada pada mimpi
keduanya , kemudian Saka dan Tara memberikan salam kepadanya.
Musim
itu telah membawa sebuah berkah kepada Tara dan Saka, mereka hidup bersahabat
hingga dewasa. Setiap berlibur mereka akan kembali mencoba bertemu dengan Dewi
itu, menceritakan segala keluh kesah dan bahagia, mereka kemudian selalu pulang
dengan membawa teratai sebagai restu dariNya.
0 komentar:
Posting Komentar